A. Pengertian
·
Alam adalah seluruh mahluk
(lisanularab)
·
Alam adalah segala sesuatu selain
Allah
·
Dalam
Al-qur’an alam disebut dengan berbagai istilah, al-alam atau al-‘alamain kullusaiin (segalasesuatu),
khalkun atau makhlikun
B. Sifat-sifatalam
Ø Karena alam diciptakan,
maka ia baru. Maka senantiasa mengalami perubahan. Alam tidak tetap dan satu-satunya
yang tetap pada alam adalah perubahan itu sendiri. (Q.S. Ar-Rahman 26-27).
Ø Alam diciptakan bilhaqqi
(denganbenar, dengansengaja, bukan main-main) (Q.S. At-Taghabun : 3).
Ø Alam diciptakan dengan baik,
indah, tertib, teratur, tidakcacat (Q.S. Al-Mukminun : 14).
Ø Alam diciptakan dengan
hokum-hukum tertentu (Q.S. Al-A’la).
Ø Alam semesta tunduk dan patuh tanpa syarat kepada aturan-aturan dan hukum-hukum Tuhan
(Q.S. Fushilat : 11).
Ø Alam semesta bersujut menyembah
Allah SWT. Dengan cara dan bahasa masing-masing (Q.S. Ar-Ra’du 13-15).
Ø Alam semesta ini diperuntukkan bagi manusia
(Q.S. An-Nahl 14-18).
C. Proses
penciptaanalam
ü Dr
Thomas Djamaluddin, ahli astrofisika bahwa alam semesta ini bermula dari ledakan besar
(big bang) 13,7 miliar tahun yang lalu.
ü Materi,
energy maupunruang yang ditempatinya seluruhnya bervolume amat kecil,
hanya satu titik tak berdimensi.
ü Ledakan alam semesta tidak seperti bom
yang meledak dari satu titik kesegenap penuju.
ü Menurut
Al-Qur’an langit dan bumi diciptakan Allah dalam 6 masa (Q.S. 41 : 9-12).
ü Dua masa untuk menciptakan langit sejak berbentuk dukhan (campurandebudan gas)
ü Dua masa untuk menciptakan bumi.
ü Selanjutnya untuk memberkahi bumi dan menentukan makanan bagi penghuninya.
ü Q.S.
41 : 9-12 dan Q.S. 79 : 27-32 (6 masa)
D. 6
masa diciptakanya langit dan bumi menurut Al-Qur’an
1. Masa pertama




2. Masa kedua


3. Masa ketiga dan keempat







4. Masa kelima



5. Masa keenam





E. Konsep manusia
Manus dania,
manus artinya jiwa, ia artinya raga, tubuh kasar atau jisim, jadi manusia adalah tubuh kasar atau kerangka jasmani
yang berjiwa atau benda hidup yang berjiwa raga( Ali Usman, 1970 : 26)
F. Manusia menurut
Al-Qur’an
1. Uns
yang berarti jinak, harmonis dan tampak (ada juga yang berpendapat) berasal dari
kata nasiya (lupa) nassa yanuusu (berguncang)
2. Kata
insan digunakan dalam Al-Qur’an
untuk menuju kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga.
3. Manusia
yang berbeda antara seseorang dengan yang lainya, akibat perbedaan fisik, mental
dan kecerdasan (Q.S. 95 : 4)
G. Keindahan dan kesempurnaan manusia dapat dilihat dari berbagai segi.
ü Segi fisik
ü Memiliki kemampuan berprilaku sosial,
berbudaya, berbahasa, bercanda, dan berfikir.
ü Mampu memanfaatkan sumber daya alam dan menggunakan alat.
ü Mampu berkelompok
ü Mampu mengingat masa lalu
ü Memiliki
rasa bersalah, benar dan rasa keindahan
ü Mempunyai kesadaran
ü Mampu berpikir, dll
H. Nama-nama manusia dalam
Al-Qur’an
· Al-Insan,
yaitu manusia ditinjau dari kelompoknya atau makhlih yang
mempunyai fungsi totalitas jasmani dan sekaligus rohani (Q.S. 76 : 1-2)
· Al-Basyar,
manusia dilihat dari seorang diri, bukan dari kelompok (Q.S. 15 : 2, 16 : 102, 17 :
93, 19 : 26)
·
BANI Adam,
manusia dilihat dari asal keturunanya (Q.S. 17 : 70, 17 : 61)
·
An-Naas,
manusia dilihat dari segala sudut persoalan hidupnya (Q.S. 144 : 1-6)
I. Proses
kejadian manusia
v Q.S.
38 : 71, 75
v Q.S.
Attin : 4
v Proses
kejadian Adam AS adalah dengan tangan Allah langsung, sedangkan proses
penciptaan manusia setelah Adam melalui proses keterlibatanTuhan bersama selain-Nya
yaitu ibu dan bapak
Ø Kejadian
Adam AS
-
Adam
diciptakan dari tanah (Thurab) (Q.S. Ali Imran : 59)
-
Tanah
kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk (Q.S. Al-Hijr : 28, Q.S. 55 : 14)
-
Kemudian Allah
menyempurn akan kejadianya serta meniupkan ruh (ciptaan)-Nya (Q.S. 15 : 29)
Ø KejadianHawa
-
Dari diri adam diciptakan
Allah seorang wanita, Hawa namanya (Q.S. An-Nisa : 1)
-
Adam AS.
Merupakan nenek moyang manusia (Q.S. Az-Zumar : 6)
Ø Kejadian manusia secara umum
-
Allah menciptakan Adam
danHawa : laki-laki dan perempuan (Q.S. An-Nisa : 1)
-
Manusia yang
diciptakan melalui beberapa tingkatan kejadian (Q.S 71 : 14)
a. Dari
sesuatu yang belum dapat disebut (Q.S. 76 1-2)
b. Dari
sari patitanah (Q.S. 32 : 70), dari sari pati air yang hina (air mani) (Q.S. 32
: 8)
c. Air
mani disimpan dalam rahim, suatu tempat yang sangat kokoh (Q.S. 23 : 12-13)
d. Setelah terpancar dari tulang sulbi laki-laki dan tulang
dada wanita (Q.S. 86 : 5-7)
e. Jadilah segumpal darah,
kemudian jadilah segumpal daging, kemudian jadilah tulang-belulang (Q.S. 23 : 14)
f. Dibungkus dengan daging,
terbentuklah dalam Rahim bentuk lain (Q.S. 82 : 7-8)
g. Kemudian ditiuplah ruh padanya
(Q.S. 32 : 9)
h. Q.S.
Al-Mukminun : 12-16
J. Hubungan manusia dan alam dalam islam
· Bekerja untuk mempertahankan kehidupanya,
dengan memanfaatkan apa yang telah Allah ciptakan baginya dimuka bumi.
·
Sebagai pemanfaat bukan sebagai saingan
K. Manusia dalam memperlakukan alam
v Al-Intifa
(pendayagunaan), baik dalam arti mengkonsumsi langsung maupun dalam arti memproduksi.
v Al-I’tibar
(mengambilpelajaran) tahapanfenomena yang
terjadi dari hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya,
maupun hubungan antara alam itu sendiri (ekosistem). Baik yang berkaitan kontruktif
(ishalah) maupun yang berakibat destruktif (ifsad)
L. Khalifah dan Khilafah




M.
Kriteria khalifah dalam
Al-Qur’an
Ø Manusia
yang mendapatkan pengajaran dan hikmah dari Allah.
Ø Manusia
yang kuat fisiknya dan jujur.
Ø Manusia
yang beriman
Ø Manusia
yang adil dan dapat menunjukkan jalan yang lurus
Ø Memberi petunjuk dengan perintah
Allah, selalu sabar, yakin kepada allah.
N.
Tugas khalifah
Q.S. Al-Hajj :
41
ü Amr ma’ruuf nahi munkar
ü Menunaikan amanat
(beriman dan jujur)
ü Menegakkan keadilan ditengah-tengah masyarakat
ü Mewujudkan kesejahteraan,
keamanan.
O.
Masalah
Q.S. Ali Imran :
159
· Musyawarah
(sifat lemah lembut, pemaaf, senantiasa memohon ampun kepada Allah)
·
Sa-wa-ra memiliki makna mengeluarkan madudari sarang lebah.
P.
Manusia sebagai Abdillah
Sebagai hamba Allah
maka manusia harus menuruti kemauan Allah, tidak boleh membangkangnya.
Q.
Tugas manusia sebagai Abdillah
-
Beribadah kepada Allah
baik dalam arti sempit maupun luas.
- Q.S. Adz-Dzariyat 56
(dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku)
R.
Pedoman dan bekal manusia
a.
Al-Qur’an
b.
Sunnah rasul
c.
Ijtihad para ulama yang
berdasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits
d. Bekal manusia yang
digunakan untuk memahami ayat-ayatnya Allah menganugrahkan mata, telinga, akal dan hati.
Dan nantinya akan dimintai pertanggung jawaban.
S.
Penggolongan manusia
1.
Golongan mulia
-
Mukminin
-
Muttaqin
2.
Golongan orang yang
bermartabat rendah
-
Munafikun
-
Fasikin
-
Murtad = kafir
-
Kafirin
-
Musyrikin
T.
Tanggung jawab manusia


a. Tidak ada dosa manusia terhadap sesuatu
yang khilaf, yang berdosa adalah sesuatu yang disengaja oleh hati (Q.S 33 : 5)
b.
Allah
akan menghukum manusia terhadap perubahan yang disengaja oleh hatinya (Q.S. 2 : 225)
c. Hilang akal/
ketika tidur lepas pertanggung jawaban di sisi Allah (Q.S. 6 : 60)
d. Allah
tidak membebani manusia kecuali menurut kadar kemampuanya bertindak, akan tetapi
menimpakan kemurkaan kepada orang yang tidak mau menggunakan akalnya ( Q.S. 23
: 62, 2 : 286. 10 : 100)
No comments:
Post a Comment