Pentingnya
Pendidikan Agama Islam Diajarkan Diperguruan Tinggi
A.
Pengertian
Kata
agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu a dan gama. A berarti ‘tidak’ dan
gama berarti ‘berantakan’, agama berarti tidak berantakan. Jadi, makna agama
dapat didefinisikan sebagai perangkat aturan atau ketentuan hidup yang melekat
dalam diri manusia agar hidupnya teratur yang merupakan cara menuju suatu
kehidupan yang selamat.
Islam
dalam istilah Arab disebut dinul Islam. Kata dinul Islam tersusun dari dua kata
yakni din dan Islam. Kata Islam secara etimologis berasal dari kata salima yang
berarti ‘selamat’. Dari kata salima muncul kata aslama yang artinya
‘menyelamatkan’, taslim yang berarti ‘pengakuan’, muncul juga kata muslim dan
muslimah yang artinya ‘orang yang beragama Islam laki-laki dan perempuan’.
Jadi,
Islam merupakan serangkaian peraturan yang didasarkan pada wahyu yang
diturunkan oleh Allah Swt. kepada para nabi atau rasul untuk ditaati dalam
rangka memelihara keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi umat manusia
yang termaktub dalam kitab suci.
Seperti
di dalam Q. S Al-Maidah ayat 3
Artinya
: “Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah
cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi
kalian.”Dan
Pendidikan Agama Islam dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang
dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan yang memberikan materi
mengenai agama Islam kepada mahasiswa agar mengetahui lebih dalam tentang agama
Islam baik dari segi materi, akademis maupun dari segi praktek yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Dasar
hukum
Pentingnya
pendidikan Agama Islam diajarkan di Perguruan Tinggi juga diatur dalam hukum
yang berlaku di Indonesia seperti dalam :
1. Pancasila sila pertama yang berbunyi
“Ketuhanan Yang Maha Esa”
Warga
negara Indonesia diberikan kebebasan untuk memilih satu kepercayaan, dari
beberapa kepercayaan yang diakui oleh negara. Dalam konsep Islam, hal ini
sesuai dengan istilah hablun min Allah, yang merupakan seni tauhid dan hubungan
antara manusia dengan Allah Swt. disebutkan dalam beberapa ayat di Al-Quran dan
selalu mengajarkan umatnya untuk selalu mengesakan Tuhan. Diantaranya yang
tercermin dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 163
Artinya
: “dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa ; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Dalam
pandangan Islam, Tuhan adalah Allah semata, namun dalam pandangan agama lain
Tuhan adalah yang mengatur kehidupan manusia yang disembah.
2. Undang Undang Dasar 1945 alenia ke-empat
3. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas);
“Dalam
Undang-Undang ini penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip,
yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistematik dengan
sistem terbuka dan multimakna.”
4. UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.
“Pendidikan
Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, sarjana, magister, doktor, dan program profesi, spesialis,
yang diselenggarakan oleh perguruan
tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.”
C.
Tujuan
Tujuan
pendidikan Islam bersumber dari tabiat manusia itu sendiri. Pendidikan Islam
juga memberikan perhatian penuh dalam hal membentuk manusia muslim yang beriman
kepada sang Khaliq (pencipta). Yang mengetahui kedudukannya dialam semesta. Dan
mengetahui bahwa tugasnya adalah memakmurkan kehidupan sesuai dengan ajaran
Allah Swt.
Pendidikan
dalam Islam tujuannya juga membentuk pribadi muslim yang lurus yang beriman
kepada keadilan, kebebasan dan beramal dengan penuh kesungguhan. Juga berusaha
selalu memperkuat hubungan persaudaraan dalam akidah Islamiyah.
Dibawah
ini penjelasan secara ringkas tentang tujuan pendidikan Agama Islam :
1. Membentuk manusia bertaqwa yaitu manusia
yang patuh dan taqwa kepada Allah Swt dalam menjalankan ibadah dengan
menekankan pembinaan kepribadian muslim yakni pembinaan akhlakul karimah.
2. Melahirkan para agamawan yang berilmu. Bukan
para ilmuwan dalam bidang agama, artinya yang menjadi titik tekan pendidikan
agama Islam di perguruan tinggi adalah pelaksanaan agama di kalangan calon para
intelektual yang ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku mahasiwa ke arah
kesempurnaan akhlak.
3. Tercapainya keimanan dan ketaqwaan pada
mahasiswa serta tercapainya kemampuan menjadikan ajaran agama sebagai landasan
penggalian dan pengembangan disiplin ilmu yang ditekuninya. Oleh sebab itu,
materi yang disajikan harus relevan dengan perkembangan pemikiran dunia mereka.
4. Menumbuhkan dan mengembangkan serta
membentuk sikap positif dan disiplin serta cinta terhadap agama dalam berbagai
kehidupan mahasiswa yang nantinya diharapkan menjadi manusia yang bertaqwa
kepada Allah Swt taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya.
Dari
beberapa uraian diatas, jelas bahwa keberadaan mata kuliah Pendidikan Agama
Islam di perguruan tinggi sangatlah penting, yang mana bertujuan membina
kepribadian mahasiswa secara utuh dengan harapan bahwa kelak akan menjadi
ilmuwan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, dan mampu mengabdikan ilmunya untuk kesejahteraan
umat manusia.
1. PAI perlu diajarkandi PT dengan alasan negara
(dalam hal ini PT ) wajib menjaga keberagamaan para mahasiswa yang sedang
belajar di PT
2.
PAI tidak perlu diajarkan di PT, dengan
alasan agama merupakan urusan pribadi, keluarga, dan institusi keagamaan
(seperti: masjid, pesantren, dan organisasi keagamaan), negara tidak perlu ikut
campur dalam urusan agama.
a.
Sumber psikologis tentang perlunya
pembelajaran PAI di PT
Ø Teis :
- Megajak yang lain agar menaati han
- Implikasi : beruaha menyelengaran pndidian
agama
Ø Ateis : - Mengajak agar manusia tidak bertuhan
-
Implikasi : Menolak bahkan menghalag-halangi penyelenggaraan pedidikan
Ø Konversi Agama
1.
Secara psikologis manusia suka bertobat,
yakni meninggalkan perbuatan keji dan maksiat, lalu memilih jalan taat. Ada
juga penganut suatu mazhab pindah ke mazab lain (yang seagama)
2.
Terjadi konversi secara teoritis karena ada faktor-faktor yang
mempengaruhinya terutama pendidikan agama
3.
Konversi adalah “tobat” atau “pindah”
Ø Konversi agama dibagi menjadi 5 tahap
ü Masa tenang I, pada masa ini seseorang merasa tenang dengan ketidaktaatannya
(terhadap agama yang dianutnya), agama yang dipeluknya, dengan
madza/keyakinannya
ü Masa gelisah I: mulai memikirkan keyakinan baru, agama
baru, madzab baru. mulai mempelajarinya, menjadi gelisah antara menerima atau
menolaknya
ü Masa konversi: jiak motivasi kearah keyakinan, agama,
madzab baru itu kuat, maka orang itu melakukan konversi
ü Masa gelisah II: memikirkan hubungan dirinya dengan
orang-orang yang dicintainnya.
ü Masa tenang II: memutuskan bahwa konversi agama ini lah
yang benar dan lebih baik , menjadi tenang dan siap menerima resiko yang
menimpa dirinnya serta sanggup mengatasinya.
b. Sosial budaya
Ø Masyarakat Indonesia terdiri dari, santri, priyayi, dan
abangan
Ø Santri: kaum muslimin yang taat menjalankan lima rukun
Islam, mengikuti pengajian-pengajian untuk memperdalam ilmu mereka tentang
agama, dan mementingkan pendidikan Islam bagi diri, keluarga, dan
masyarakatnya.
Ø Priyayi: (berdarah biru)
Ø Abangan: orang Islam juga, tetapi kurang taat dalam
menjalankan agama
c. Sumber historis
Ø Pesantren (model pendidikan asli bangsa Indonsia)
ü Kenggulan kaya dalam pengembangan keberagamand dan
mralitas, lemah dalam pengembangan ilmu dan teknologii
Ø Sekolah (adobsi model pendidikan dari penjajah belanda)
ü Unggul dalam pengembangan ilmu dan tekngi, lemah dalam pengebangan keberagamaan dan moralitas
d. Sumber yuridis
Ø Landasan filosofis berpijak pada pancasila
Ø Landasany yuridis berpijak pada ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
ü Pancasila
ü UUD 1945
ü UUD No. 20 Tahun
2003 tentang sisdiknas
ü UU No. 17 Tahun 2007 tentang rencana
ü PP No. 5 Tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka
menengah 2010 – 2014
ü PP No. 19 Tahun 2005, sebagaimana diubah dengan PP No.
032 Tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan
ü UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
e. 2 Metode pembelajaran PAI di PT
1.
Makna islam secara etimologis berasal dari
tiga bahasa yakni:
a.
Aslama : berserah diri atau tunduk, patuh
(Q.S An-Nisa : 59)
b.
Salam : damai atau kedamaian (Q.S Ar-Ra’du :
28, Q.S Al-A’raf : 205)
c.
Salamah : selamat atau keselamatan yakni
memilih keselamatan dunia-akhirat dan menghindari bencana abadi di neraka
2.
Secara terminologis
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril kemudian Nabi Muhammad
menyampaikan agama Islam itu kepada umatnya melalui pengajaran, bimbingan, dan
teladan.
a.
Pendekatan subtansi ajaran
Ø Pendekatan kajian Al-Qur’an dan sejarah Islam
Ø Pendekatan disiplin ilmu dan kajian isi/ajaran
Ø Pendekatan tentang tujuan didatangkannya syari’at Islam.
Untuk (menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, menjaga
harta
b.
Pendekatan “proses” pembelajaran agama
Ø Studi implemenbtasi “kaidah lima” (Qawa id al-khams) /
kaidah-kaidah fiqhiyah
Ø Al-Umur bi maqashidiha (segala urusan tergantung kepada
tujuanya)
Ø Al-Yaqinu layuzalu bisysyak (keyakinan tidak dapat
dihapus dengan keraguan)
Ø Al-Masyaqqatu tajilibut-taysir (kesukaran itu menarik
kemudahan)
Ø Adh-Dhararu yuzalu (kemudaratan itu harus dilenyapkan / dihilangkan)
Ø Al-Adatu muhakkamah (adat kebiasaan itu ditetapkan sebagai
hukum)
E.
Pendidikan Islam dan Pendidikan Keislaman
Ø Pendidikan agama Islam
sebutan yang diberikan pada salah satu subyek
pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa muslim dalam menyelesaikan
pendidikannya pada tingkat tertentu. Merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kurikulum suatu lembaga pendidikan sehingga merupakan alat untuk mencapai salah
satu tujuan sekolah yang bersangkutan.
Ø Pendidikan Islam
bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan
jasmani berdasarkan ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan,
melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam
Ø Pendidikan Keislaman
salah satu macam pendidikan keagamaan, yakni
pendidikan secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bekal profesional
dibidang keagamaan kepada peserta didik.
· setiap manusia memiliki tugas sosial, yaitu
a.
Menghidupi manusia yang lain
b. Kesempurnaan kita terletak pada orang lain,
sehingga kelemahan kita menjadi lahan ibadah orang lain dan kelemahan orang
lain menjadi lahan ibadah kita.
c. Kita besar dikarenakan berdiri diatas
pundak-pundak pendahulu kita.
F.
Kedudukan PAI dalam sisdiknas
-
Mata kuliah yang wajib diikuti
-
Upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional
yaitu mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mempunyai pengetahuan dan
keterampilan, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
G.
Tujuan, Visi, Misi PAI
Tujuan: Membantu terbinanya sarjana muslim
yang berilman, berilmu, dan beramal sesuai dengan ajaran Islam
Visi: menjadikan ajaran agama Islam sebagai
sumber nilai dan pedoman yang mengantarkan mahasiswa dalam mengembangkan
profesi dan kepribadian Islam
Misi: membina kepribadian mahasiswa secara
utuh dengan harapan bahwa mahasiswa kelak akan menjadi ilmuwan yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT mampu mengabdikan ilmunya untuk kesejahteraan manusia
H.
Peranan PAI
Pembinaan sikap religius dalam pembinaan
moral
Sikap religius sebagai internalisasi nilai
Sikap religius sebgai etos kerja dan
keterampilan sosial:
1.
komitmen terhadap perintah dan larangan agama
2.
bersemangat mengkaji agama
Aktif dalam kegiatan agama
Menghargai simbol-simbol keagamaan
Akrab dengan kitab suci
Agama sebagai dasar dalam menentukan pilihan
Ajaran agama sebagai sumber pengembangan ide
I.
Metode memahami Islam
Ø Pendekatan Normatif
memahami agama berangkat dari teks yang
tertulis dalam kitab suci sampai batas-batas tertentu, karenanya bercorak
literalis, tekstualis, atau skriptualis, absolutis. Islam Harus dipelajari dari
sumber aslinya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah
Ø Pendekatan Historis
memahami agama sesuai aspek
eksternal-lahiriah dari keberagaman manusia,Islam dipelajari secara
komperhensif dan integral
Ø Pendekatan Filosofis
memahami ajaran agama dengan berfikir
filosofis, pemikiran yang kaya alternatif, kreatif, penuh nuansa dan inovatif.
Ø Mempelajari lewat karya ulama-ulama besar
J.
Ruang lingkup
o
Konsep ketuhanan dan alam
o
Manusia
o
Hukum
o
Ilmu pengetahuan dan teknologi
o
Kerukunan umat beragama
K.
Karakteristik Agama islam
Ø Rabbaniyyah (seluruh ajaran Islam bersumber dari Tuhan)
Ø Insaniyyah (Allah tidak menurunkan ajaran yang melampaui
kemampuan manusia)
Ø Syumuliyyah (lengkap, memuat ajaran dari urusan yang
sangat pribadi hingga persoalan alam semesta raya)
Ø Al-waqi’iyyah (dapat diaplikasikan )
Ø Al-wasathiyyah (pertengahan, ajaran Islam tidak terlalu
keras juga tidak terlalu lunak)
Ø Al-wudhuh (jelas)
Ø Al-jam’u baina tsabat wal-murunah
Ø (himpunan antara
yang tetap dan dinamis.)
No comments:
Post a Comment