Powered By Blogger

Saturday, November 3, 2018

Pendidikan Agama Islam



Pentingnya Pendidikan Agama Islam Diajarkan Diperguruan Tinggi
A.          Pengertian
Kata agama berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu a dan gama. A berarti ‘tidak’ dan gama berarti ‘berantakan’, agama berarti tidak berantakan. Jadi, makna agama dapat didefinisikan sebagai perangkat aturan atau ketentuan hidup yang melekat dalam diri manusia agar hidupnya teratur yang merupakan cara menuju suatu kehidupan yang selamat.
Islam dalam istilah Arab disebut dinul Islam. Kata dinul Islam tersusun dari dua kata yakni din dan Islam. Kata Islam secara etimologis berasal dari kata salima yang berarti ‘selamat’. Dari kata salima muncul kata aslama yang artinya ‘menyelamatkan’, taslim yang berarti ‘pengakuan’, muncul juga kata muslim dan muslimah yang artinya ‘orang yang beragama Islam laki-laki dan perempuan’.
Jadi, Islam merupakan serangkaian peraturan yang didasarkan pada wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada para nabi atau rasul untuk ditaati dalam rangka memelihara keselamatan, kesejahteraan, dan perdamaian bagi umat manusia yang termaktub dalam kitab suci.
Seperti di dalam Q. S Al-Maidah ayat 3
Artinya : “Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.”Dan Pendidikan Agama Islam dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan yang memberikan materi mengenai agama Islam kepada mahasiswa agar mengetahui lebih dalam tentang agama Islam baik dari segi materi, akademis maupun dari segi praktek yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B.            Dasar hukum
Pentingnya pendidikan Agama Islam diajarkan di Perguruan Tinggi juga diatur dalam hukum yang berlaku di Indonesia seperti dalam :
1.    Pancasila sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Warga negara Indonesia diberikan kebebasan untuk memilih satu kepercayaan, dari beberapa kepercayaan yang diakui oleh negara. Dalam konsep Islam, hal ini sesuai dengan istilah hablun min Allah, yang merupakan seni tauhid dan hubungan antara manusia dengan Allah Swt. disebutkan dalam beberapa ayat di Al-Quran dan selalu mengajarkan umatnya untuk selalu mengesakan Tuhan. Diantaranya yang tercermin dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 163
Artinya : “dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa ; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”
Dalam pandangan Islam, Tuhan adalah Allah semata, namun dalam pandangan agama lain Tuhan adalah yang mengatur kehidupan manusia yang disembah.
2.    Undang Undang Dasar 1945 alenia ke-empat
3.    UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas);
“Dalam Undang-Undang ini penyelenggaraan pendidikan wajib memegang beberapa prinsip, yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dengan satu kesatuan yang sistematik dengan sistem terbuka dan multimakna.”
4.    UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
“Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, sarjana, magister, doktor, dan program profesi, spesialis, yang diselenggarakan  oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.”
C.            Tujuan
Tujuan pendidikan Islam bersumber dari tabiat manusia itu sendiri. Pendidikan Islam juga memberikan perhatian penuh dalam hal membentuk manusia muslim yang beriman kepada sang Khaliq (pencipta). Yang mengetahui kedudukannya dialam semesta. Dan mengetahui bahwa tugasnya adalah memakmurkan kehidupan sesuai dengan ajaran Allah Swt.
Pendidikan dalam Islam tujuannya juga membentuk pribadi muslim yang lurus yang beriman kepada keadilan, kebebasan dan beramal dengan penuh kesungguhan. Juga berusaha selalu memperkuat hubungan persaudaraan dalam akidah Islamiyah.
Dibawah ini penjelasan secara ringkas tentang tujuan pendidikan Agama Islam :
1.    Membentuk manusia bertaqwa yaitu manusia yang patuh dan taqwa kepada Allah Swt dalam menjalankan ibadah dengan menekankan pembinaan kepribadian muslim yakni pembinaan akhlakul karimah.
2.   Melahirkan para agamawan yang berilmu. Bukan para ilmuwan dalam bidang agama, artinya yang menjadi titik tekan pendidikan agama Islam di perguruan tinggi adalah pelaksanaan agama di kalangan calon para intelektual yang ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku mahasiwa ke arah kesempurnaan akhlak.
3.  Tercapainya keimanan dan ketaqwaan pada mahasiswa serta tercapainya kemampuan menjadikan ajaran agama sebagai landasan penggalian dan pengembangan disiplin ilmu yang ditekuninya. Oleh sebab itu, materi yang disajikan harus relevan dengan perkembangan pemikiran dunia mereka.
4.   Menumbuhkan dan mengembangkan serta membentuk sikap positif dan disiplin serta cinta terhadap agama dalam berbagai kehidupan mahasiswa yang nantinya diharapkan menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt taat pada perintah Allah dan Rasul-Nya.
Dari beberapa uraian diatas, jelas bahwa keberadaan mata kuliah Pendidikan Agama Islam di perguruan tinggi sangatlah penting, yang mana bertujuan membina kepribadian mahasiswa secara utuh dengan harapan bahwa kelak akan menjadi ilmuwan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, dan  mampu mengabdikan ilmunya untuk kesejahteraan umat manusia.
1.      PAI perlu diajarkandi PT dengan alasan negara (dalam hal ini PT ) wajib menjaga keberagamaan para mahasiswa yang sedang belajar di PT
2.        PAI tidak perlu diajarkan di PT, dengan alasan agama merupakan urusan pribadi, keluarga, dan institusi keagamaan (seperti: masjid, pesantren, dan organisasi keagamaan), negara tidak perlu ikut campur dalam urusan agama.
a.         Sumber psikologis tentang perlunya pembelajaran PAI di PT
Ø  Teis   : - Megajak yang  lain agar menaati han
                                      -  Implikasi : beruaha menyelengaran pndidian agama
Ø  Ateis  : - Mengajak agar manusia tidak bertuhan
                                      -   Implikasi : Menolak bahkan menghalag-halangi penyelenggaraan pedidikan
Ø  Konversi Agama
1.       Secara psikologis manusia suka bertobat, yakni meninggalkan perbuatan keji dan maksiat, lalu memilih jalan taat. Ada juga penganut suatu mazhab pindah ke mazab lain (yang seagama)
2.        Terjadi konversi  secara teoritis karena ada faktor-faktor yang mempengaruhinya terutama pendidikan agama
3.        Konversi adalah “tobat” atau “pindah”
Ø  Konversi agama dibagi menjadi 5 tahap
ü   Masa tenang I, pada masa ini seseorang  merasa tenang dengan ketidaktaatannya (terhadap agama yang dianutnya), agama yang dipeluknya, dengan madza/keyakinannya
ü   Masa gelisah I: mulai memikirkan keyakinan baru, agama baru, madzab baru. mulai mempelajarinya, menjadi gelisah antara menerima atau menolaknya
ü   Masa konversi: jiak motivasi kearah keyakinan, agama, madzab baru itu kuat, maka orang itu melakukan konversi
ü Masa gelisah II: memikirkan hubungan dirinya dengan orang-orang yang dicintainnya.
ü   Masa tenang II: memutuskan bahwa konversi agama ini lah yang benar dan lebih baik , menjadi tenang dan siap menerima resiko yang menimpa dirinnya serta sanggup mengatasinya.

b.      Sosial budaya
Ø   Masyarakat Indonesia terdiri dari, santri, priyayi, dan abangan
Ø   Santri: kaum muslimin yang taat menjalankan lima rukun Islam, mengikuti pengajian-pengajian untuk memperdalam ilmu mereka tentang agama, dan mementingkan pendidikan Islam bagi diri, keluarga, dan masyarakatnya.
Ø   Priyayi: (berdarah biru)
Ø   Abangan: orang Islam juga, tetapi kurang taat dalam menjalankan agama
c.       Sumber historis
Ø   Pesantren (model pendidikan asli bangsa Indonsia)
ü   Kenggulan kaya dalam pengembangan keberagamand dan mralitas, lemah dalam pengembangan ilmu dan teknologii
Ø   Sekolah (adobsi model pendidikan dari penjajah belanda)
ü   Unggul dalam pengembangan ilmu dan tekngi, lemah dalam  pengebangan keberagamaan dan moralitas
d.      Sumber yuridis
Ø   Landasan filosofis berpijak pada pancasila
Ø   Landasany yuridis berpijak pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku
ü   Pancasila
ü   UUD 1945
ü   UUD No. 20  Tahun 2003 tentang sisdiknas
ü   UU No. 17 Tahun 2007 tentang rencana
ü   PP No. 5 Tahun 2010 tentang rencana pembangunan jangka menengah 2010 – 2014
ü   PP No. 19 Tahun 2005, sebagaimana diubah dengan PP No. 032 Tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan
ü   UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

e.       2 Metode pembelajaran PAI di PT
1.        Makna islam secara etimologis berasal dari tiga bahasa yakni:
a.         Aslama : berserah diri atau tunduk, patuh (Q.S An-Nisa : 59)
b.         Salam : damai atau kedamaian (Q.S Ar-Ra’du : 28, Q.S Al-A’raf : 205)
c.         Salamah : selamat atau keselamatan yakni memilih keselamatan dunia-akhirat dan menghindari bencana abadi di neraka
2.        Secara terminologis
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril kemudian Nabi Muhammad menyampaikan agama Islam itu kepada umatnya melalui pengajaran, bimbingan, dan teladan.
a.              Pendekatan subtansi ajaran
Ø  Pendekatan kajian Al-Qur’an dan sejarah Islam
Ø  Pendekatan disiplin ilmu dan kajian isi/ajaran
Ø  Pendekatan tentang tujuan didatangkannya syari’at Islam. Untuk (menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan, menjaga harta
b.             Pendekatan “proses” pembelajaran agama
Ø  Studi implemenbtasi “kaidah lima” (Qawa id al-khams) / kaidah-kaidah fiqhiyah
Ø  Al-Umur bi maqashidiha (segala urusan tergantung kepada tujuanya)
Ø  Al-Yaqinu layuzalu bisysyak (keyakinan tidak dapat dihapus dengan keraguan)
Ø  Al-Masyaqqatu tajilibut-taysir (kesukaran itu menarik kemudahan)
Ø  Adh-Dhararu yuzalu (kemudaratan itu harus dilenyapkan / dihilangkan)
Ø  Al-Adatu muhakkamah (adat kebiasaan itu ditetapkan sebagai hukum)
E.            Pendidikan Islam dan Pendidikan Keislaman
Ø   Pendidikan agama Islam
sebutan yang diberikan pada salah satu subyek pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa muslim dalam menyelesaikan pendidikannya pada tingkat tertentu. Merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kurikulum suatu lembaga pendidikan sehingga merupakan alat untuk mencapai salah satu tujuan sekolah yang bersangkutan.
Ø   Pendidikan Islam
bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani berdasarkan ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam
Ø   Pendidikan Keislaman
salah satu macam pendidikan keagamaan, yakni pendidikan secara khusus dimaksudkan untuk memberikan bekal profesional dibidang keagamaan kepada peserta didik.
·       setiap manusia memiliki tugas sosial, yaitu
a.       Menghidupi manusia yang lain
b.    Kesempurnaan kita terletak pada orang lain, sehingga kelemahan kita menjadi lahan ibadah orang lain dan kelemahan orang lain menjadi lahan ibadah kita.
c.       Kita besar dikarenakan berdiri diatas pundak-pundak pendahulu kita.
F.             Kedudukan PAI dalam sisdiknas
-            Mata kuliah yang wajib diikuti
-            Upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
G.           Tujuan, Visi, Misi PAI
*             Tujuan: Membantu terbinanya sarjana muslim yang berilman, berilmu, dan beramal sesuai dengan ajaran Islam
*             Visi: menjadikan ajaran agama Islam sebagai sumber nilai dan pedoman yang mengantarkan mahasiswa dalam mengembangkan profesi dan kepribadian Islam
*             Misi: membina kepribadian mahasiswa secara utuh dengan harapan bahwa mahasiswa kelak akan menjadi ilmuwan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT mampu mengabdikan ilmunya untuk kesejahteraan manusia
H.           Peranan PAI
*             Pembinaan sikap religius dalam pembinaan moral
*             Sikap religius sebagai internalisasi nilai
*             Sikap religius sebgai etos kerja dan keterampilan sosial:
1.        komitmen terhadap perintah dan larangan agama
2.        bersemangat mengkaji agama
*             Aktif dalam kegiatan agama
*             Menghargai simbol-simbol keagamaan
*             Akrab dengan kitab suci
*             Agama sebagai dasar dalam menentukan pilihan
*             Ajaran agama sebagai sumber pengembangan ide
I.              Metode memahami Islam
Ø   Pendekatan Normatif
memahami agama berangkat dari teks yang tertulis dalam kitab suci sampai batas-batas tertentu, karenanya bercorak literalis, tekstualis, atau skriptualis, absolutis. Islam Harus dipelajari dari sumber aslinya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah
Ø   Pendekatan Historis
memahami agama sesuai aspek eksternal-lahiriah dari keberagaman manusia,Islam dipelajari secara komperhensif dan integral
Ø   Pendekatan Filosofis
memahami ajaran agama dengan berfikir filosofis, pemikiran yang kaya alternatif, kreatif, penuh nuansa dan inovatif.
Ø   Mempelajari lewat karya ulama-ulama besar
J.              Ruang lingkup
o    Konsep ketuhanan dan alam
o    Manusia
o    Hukum
o    Akhlak
o    Ilmu pengetahuan dan teknologi
o    Kerukunan umat beragama
K.            Karakteristik Agama islam
Ø   Rabbaniyyah (seluruh ajaran Islam bersumber dari Tuhan)
Ø   Insaniyyah (Allah tidak menurunkan ajaran yang melampaui kemampuan manusia)
Ø   Syumuliyyah (lengkap, memuat ajaran dari urusan yang sangat pribadi hingga persoalan alam semesta raya)
Ø   Al-waqi’iyyah (dapat diaplikasikan )
Ø   Al-wasathiyyah (pertengahan, ajaran Islam tidak terlalu keras juga tidak terlalu lunak)
Ø   Al-wudhuh (jelas)
Ø   Al-jam’u baina tsabat wal-murunah
Ø    (himpunan antara yang tetap dan dinamis.)

No comments:

UAS PENDIDIKAN INFORMATIKA

Kali ini saya akan membuat tutorial mengenai cara membuat raport secara otomatis di excel, baik menggunakan vlookup, hlookup, dan data....