Powered By Blogger

Sunday, December 9, 2018

BAHASA INDONESIA

 Hay sobat smart semuanya, selamat datang di SMART AKSARA MEDIA EDUKASI. Kali ini kita akan membahas tentang BERBAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR. Sebagai warga negara Indonesia kita diwajibkan memiliki kemampuan dalam berbahasa yaitu BAHASA INDONESIA. Okey sobat smart, tak perlu berlama lama kita langsung ke pembahasannya.




·         BERBAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
Bahasa Indonesia sudah ditetapkan sebagai bahasa negara, seperti tercantum dalam pasal 36, Undang-undang Dasar 1945. Oleh karena itu, semua warga negara Indonesia wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Putusan kongres itu beralasan sebab dalam masyarakat kita terdapat nilai budaya yang banyak berorientasi vertikal ke arah tokoh, pembesar, yang berpangkat tinggi, atasan senior (Koentjaraningrat, 1974:69). Pengaruh pemakaian bahasa para anutan itu sangat besar bagi masyarakat yang diajaknya berkomunikasi. Lalu, siapakah yang patut menjadi anutan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar? Jawabnya, yang patut menjadi anutan dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar, antara lain, sebagai berikut.
Ø  Presiden dan Wakil Presiden  
Di negara mana pun di dunia ini seorang kepala negara, baik presiden, perdana menteri, sultan, maupun raja, memiliki wibawa yang tinggi dan mempunyai pengaruh yang sangat kuat di mata masyarakatnya. Setiap putusan dan petunjuknya selelu diperhatikan rakyatnya. Setiap wejangan dan arahannya selalu dijadikan landasan berpijak oleh aparat bawahannya, yang pada gilirannya dijadikan pedoman oleh seluruh warga negaranya. Demikian jua, pemakaian bahasa presiden atau wakil presiden akan berpengaruh bagi pemakai yang lain.
Kata dan ungkapan yang diucapkan presiden dan wakil presiden akan dijadikan pola dan ditiru oleh para pejabat yang lain dan oleh masyarakat luas. Tidaklah mengherankan jika setelah presiden atau wail presiden menggunakan suatu ungkapan tertentu ketika mencanangkan sesuatu, misalnya, dan ungkapan itu sangat berkesan di hati pendengarnya, akan muncullah di dalam masyarakat beberapa ungkapan lain dengan menggunakan pola yang sama seperti yang diucapkan presiden atau wakil presiden.
Ø  Menko dan Menteri  
Para menko dan menteri memiliki kekuasaan yang besar dalam mengemudikan negara dan bangsa ini. Mereka, sebagai pembantu presiden mempunyai wewenang untuk menyusun kebijakan dalam bidangnya masing-masing. Ketika menyampaikan kebijakannya itulah, seperti ketika memimpin rapat kerja departemen, ketika melangsungkan dengar pedapat di DPR, atau ketika memberikan keterangan melalui TVRI, para menko dan menteri sepatutnya menggunakan bahasa yang baik dan benar. Ucapan mereka akan berpengaruh bagi aparat bawahannya dan tidak mustahil dalam waktu singkat ucapan itu akan tersebar luas ke seluruh pelosok tanah air.
Ø  Pemimpin Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara  
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/Majelis Permusyawaratan Rakyat, Ketua Dewan Pertimbangan Agung, Gubernur Bank Indonesia, dan Jaksa Agung merupakan pejabat yang ucapan-ucapan mereka akan terasa membekas di hati pendengarnya. Demikian juga, pemimpin instansi nondepartemen, seperti Ketua LIPI, Kepala BP-7, Ketua LAN, dan Ketua BKKBN, adalah pejabat yang kata-katanya menjadi menjadi perhatian seluruh masyarakat. Para pendengar akan terkesan dengan contoh dan ilustrasi yang dikemukakan oleh para ketua lembaga tertinggi/tinggi negara dan pemimpin instansi nondepartemen tersebut, selanjutnya, pemakaian bahasa mereka turut mewarnai pemakaian bahasa para pejabat yang lain, baik di pusat maupun di daerah.
Ø  Pemimpin ABRI
Instruksi yang disampaikan oleh pemimpin ABRI, baik secara lisan maupun secara tertulis, hendaklah jelas dan lugas aga instruksi tersebut tidak menimbulkan salah paham bagi penerima instruksi. Kesalahpahaman akan menghasilkan salah arah dan salah langkah bagi kesatuan-kesatuan yang lebih kecil. Agar terasa jelas dan lugas, hendaklah instruksi itu disusun dalam kalimat yang efektif dengan penataan penalaran yang baik.
Ø  Guru dan Dosen
Prof. Dr. J.S. Badudu dalam suatu acara “Siaran Pembinaan Bahasa Indonesia di TVRI” mengatakan bahwa tulisan atau karangan siswa dan mahasiswa di sekolah-sekolah, baik di tingkat dasar, tingkat menengah, maupun tingkat perguruan tinggi rata-rata buruk. Mereka banyak membuat kesalahan dalam pemakaian ejaan, pemilihan kata, atau dalam penyusunan kalimat. Disarankan oleh guru besar Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran agar guru dan dosen bahasa Indonesia mau mengoreksi tulisan anak-anak dan memberikan bentuk yang betul. Dalam hubungan itu, yang diinginkan oleh Badudu agar guru dan dosen bahasa Indonesia menguasai lebih dahulu kaidah-kaidah bahasa yang berlaku. Bahkan, agar para siswa dan mahasisiwa terbiasa berbahasa yang benar. Guru dan dosen bidang studi lain pun diharapkan dapat membantu tugas guru bahasa Indonesia. Dengan begitu. Para siswa dan mahasiswa tidak akan dipusingkan oleh anjuran yang berbeda, yaitu guru bahasa Indonesia menganjurkan “begini”, sedangkan guru bidang studi lain menganjurkan “begitu” dalam pemakaian bahasa.
Ø  Wartawan dan Penerbit
Para wartawan TVRI/RRI serta wartawan berbagai surat kabar dan majalah redaksi penerbit sangat besar peranannya dalam pembinaan bahasa Indonesia. Berita pada  TVRI, RRI, surat kabar, dan majalah, serta tulisan dalam buku-buku yang merupakan produk wartawan dan redaksi penerbit sangat mewarnai pemakaian bahasa dalam masyarakat. Oleh karena itu, suatu hal yang sangat masuk akal jika para wartawan dan redaksi penerbit perlu meningkatkan kemahirannya dalam memperagakan bahasa yang baik dan benar dalam tulisan-tulisan mereka.
Berkenaan dengan pemakaian bahasa Indonesia khususnya di radio siaran, Menteri Penerangan, dalam suatu kesempatan mengatakan bahwa masih banyak radio siaran yang mengabaikan ajakan untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahkan tidak jarang pula yang ikut-ikutan menggunakan “bahasa rusak”. Untuk itu, diharapkan agar bahasa Indonesia yang digunakan di radio siaran dapat dijadikan anutan dalam penggunaan bahasa baku. Di samping iu, fasilitas ini harus bersifat mendidik memenuhi selera yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat pendengar.
Pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam setiap acara resmi atau formal di TVRI, RRI, surat kabar, majalah, dan buku merupakan guru yang paling berpengaruh dan akan mempunyai dampak yang positif dalam pemakaian bahasa masyarakat. Sebaliknya, jika bahasa dalam media massa elektonika dan media massa cetak, atau bahasa dalam buku kacau, pengaruh yang ditimbulkannya akan segera meraja lela ke semua pemakai bahasa, terutama berpengaruh kepada mereka yang awam bahasa. Dalam kaitan ini, penulis berpendapat bahwa usaha guru dan dosen bahasa Indonesia di sekolah-sekolah dalam membina anak didik untuk berbahasa yang benar akan hilang tanpa bekas jika bahasa yang digunakan para penyiar televisi dan radio, surat kabar, dan buku kurang menunjang karena anjuran guru di dalam kelas berbeda dengan  pemakaian bahasa dalam media massa dan dalam buku, di luar kelas.
Karena bahasa dalam setiap acara televisi, radio, dan bahasa surat kabar, majalah, serta buku merupakan guru yang paling berpengaruh dan jangkauannya paling luas, hendaknya semua pihak yang menangani media massa elektronika/cetak tersebut menuangkan pikirannya dengan tertib dan cermat.
Untuk itu, langkah-langkah yang berikut agaknya patut dipertimbangkan.
a)   Pihak redaksi mengadakan kursus bahasa Indonesia seacara intensif dan terus menerus bagi karyawannya, dari pegawai yang satu ke pegawai yang lain, seperti pemimpin redaksi, wartawan, pengetik, penyunting, pemeriksa, penegeset (tukang set).
b)   Pegawai baru yang akan bekerja di media massa elektronika/cetak hendaknya betul-betul memiliki kemahiran berbahasa yang memadai (dibuktikan dari hasil tes bahasa).
c)    Pihak TVRI dan RRI hendaknya selalu mengingatkan setiap orang/pejabat yang akan tampil di TVRI atau RRI untuk berbahasa dengan cermat dan tertib.
d)   Setiap penerbit buku selayaknya mempunyai tenaga penyunting bahasa yang betul-betul menguasai aturan bahasa.

sumber didapat dari : http://www.agoeshendriyanto.com/2018/11/materi-kuliah-bab-5-berbahasa-indonesia.html?m=1


No comments:

UAS PENDIDIKAN INFORMATIKA

Kali ini saya akan membuat tutorial mengenai cara membuat raport secara otomatis di excel, baik menggunakan vlookup, hlookup, dan data....